Wednesday, February 15, 2006

Quickly Diminishing Severance Package

Day 107 of my unemployment Severance Package = pesangon Pas aku terima pesangon, aku perkirakan bisa bertahan tanpa pekerjaan paling tidak selama setahun. Ternyata pesangon sudah habis dalam enam bulan. Sementara aku tidak kunjung mendapat pekerjaan. Ikut daftar ujian masuk CPNS juga tidak banyak membantu karena terhambat umur. Banyak juga hal-hal lain yang menghambat, seperti adanya persaingan yang tidak sehat. Aku juga nyaris melakukan hal tersebut. Tuhan telah membantu aku terhindar dari praktek tersebut. Alhamdulillaah! Sebenarnya aku tidak benar-benar menghabiskan sendiri pesangon. Ada gula, ada semut. People flock to me when they know I have a lot of money from severance package. Kebanyakan memang sangat memerlukan uang tersebut more than I did, at that time. Mungkin cuman aku yang berfikir bahwa pesangonku akan segera habis dan tidak bertambah. Betul saat itu aku punya banyak uang tapi nggak ada lagi pemasukan tetap. Tahun ini adalah tahun kenaikan harga: listrik, bensin, beras, minyak tanah, ongkos angkutan umum, dan banyak lagi. Biasanya semua itu tidak terlalu bermasalah bagi aku. Aku tinggal menyesuaikan gaya hidup saja. Tinggal menyesuaikan apa yang bisa dibeli dengan gaji sebulan. Sekarang segala kenaikan itu sangat membantu mempercepat habisnya uang pesangon. Ya, benar, aku tinggal menagih dari teman-teman. Kenyataannya situasi ekonomi yang sulit juga telah mempengaruhi kemampuan mereka untuk membayar kembali uangku. Ada juga temanku yang memenuhi janjinya dengan mencicil semampunya. Usaha mereka patut diacungi jempol. Seberapa pun uang yang mereka berikan, sungguh sangat berarti untuk ku. Sekarang ... tinggal berdo'a dan berusaha mendapat pekerjaan baru ... sambil nunggu keluarnya uang jamsostek :)