Wednesday, November 09, 2005

Lebaran

H+6. Selamat hari raya Iedul Fitri untuk Anda yang merayakan. Mohon ma'af lahir bathin to everyone. Tentu saja, permohonan ma'af setahun sekali tidaklah cukup untuk mencuci hati kita dari segala kesalahan kita kepada orang lain. It's better than never. Lebaran kali ini tidak terlalu happy-ending. Lho? Ceritanya, aku pengen kembali ke Bogor hari Senin dan berangkat dari Singaparna sepagi mungkin. Makanya, jam 07:00, aku sudah siap untuk berangkat. Mamah minta aku jangan berangkat dulu sebab beliau mau menggoreng ayam kampung dan membungkus beberapa butir telor asin untuk aku bawa. Aku pun setuju saja. Aku sampai di Terminal bis kecamatan menjelang siang. Sayangnya bis satu-satunya yang tersisa sudah penuh. Tidak ada bis yang lain. Katanya, jalan tol Cipularang macet sehingga bis-bis banyak yang tertahan. Mumpung dianter adik, aku langsung ke terminal Cilembang. Sama juga, nggak ada bis yang bertujuan Jabotabek. Alternatif satu-satunya adalah menunda keberangkatan hingga nanti malam atau besok pagi. Sebelum pulang, aku pergi ke agen bis Suka untuk memesan tiket. Biar nanti malam nggak kerepotan lagi nyari bis kayak siang tadi. Bis Suka masih menyediakan tempat kosong untuk keberangkatan jan 22:00, memakai bis AC. Tarifnya Rp 55000, masih tarif lebaran. Nggak apa-apa mahal, yang penting nanti malam perjalanan nyaman. Malang bener nasibku! Malamnya saat aku masuk bis. Pelayanan bis jauh dari memuaskan. Susunan kursinya persis bis kelas ekonomi, padat, rapat, dan tidak bisa disetel. Duduk lima menit saja sudah bisa bikin kaki pegel. Gimana kalo duduk berjam-jam? To add insult the wound ... temen sebelahku adalah seorang ibu-ibu gemuk. Perfect! Sebenarnya awak bis sudah memohon ma'af (kondisi ini tidak diberitahukan kepada calon penumpang saat pemesanan tiket.) Dia mempersilahkan penumpang yang tidak puas untuk membatalkan tiket dan mendapat pengembalian uang penuh. Cuman, malam itu semua bis sudah penuh, jadi terpaksa harus nrimo. Bagusnya, si Ibu sebelahku, mau bertukar tempat. Aku jadi duduk dekat gang. Memang duduknya cuman dapat sepotong tapi kaki bisa selonjoran. Malam itu perjalanan cukup lancar, hanya macet dua jam saja.