Sunday, October 23, 2005

Days-23 of Unemployment

Hari ini aku nganter Listin ke Bogor, seperti biasa. Cuman kali ini agak pagian. Biasanya setelah aku selesai sholat Dzuhur. Agak males ... akhirnya pergi juga setelah terpaksa mandi jam 07:00. This is Sunday, I usually have a bath at midday. :) Sebelum ke Bogor aku SMS Tris, nanyain lokasi warnet yang murmer. Aku pakai HP Listin sebab HPku low-batt. Bagusnya Tris mau bales, padahal aku nggak cantumin nama. Maklum buru-buru. Ternyata lokasi warnet agak ribet dari terminal bis Baranang Siang. Mesti dua kali naik angkot yang ongkosnya Rp 2000. Maklum lagi ngirit, pas Listin bilang aku bisa jalan kaki ke lampu merah terdekat arah Ciawi, aku langsung setuju. Dari situ tinggal naik angkot 02 satu kali (even-though I still have to take one more trip on angkot to stasiun Bogor when I go home.) Hampir aja aku pingsan, maklum lagi puasa. Jauh juga jalan kaki dari Terminal ke lampu merah tempat angkot 02 muter! Lapar sih nggak, cuman haus banget. Akhirnya naik angkot dan sampai di jalan Suryakencana. Still I have to find the warnet anyway. Jalannya macet banget. Sekali lagi, jalan kaki jadi pilihan terbaik. Warnetnya nyaris di ujung jalan Surya Kencana. Few blocks from where I got the angkot :) Kalo tau begini, mending dari tadi ga usah naik angkot. The good-news is the Rp 2500 price-tag for 1 hour browsing. That relief my tiring legs. Koneksi agak-agak lelet sebab client-nya cukup banyak. Kebanyakan pengunjung warnet adalah ABG yang main online-game (Ragnarok kayaknya). Suasana agak rame dan dipenuhi non-ferfumed body odour yang khas dari para ABG. Privasi juga kurang terjaga sebab lay-outnya sangat terbuka. Seringkali ada orang yang tiba-tiba berdiri di belakang kita. Beres check-mail, aku lihat-lihat del.icio.us/popular seperti biasa for new interesting links. Baca-baca posting baru Boing-Boing, Slashdot, dan lihat beberapa blog dan multiply punya temen, baru aku kepikiran untuk ngeblog. Gak terasa udah hampir tiga jam euy! Kesimpulan dari warnet Pyxel ini: Plus * murah (Rp 2500 per jam) * lokasi di pinggir jalan, satu kali naik angkot 02 dari stasiun Bogor * komputer & monitor lumayan OK. Minus * rame banget * privasi kurang terjaga * akses agak lambat karena banyak yang main online-game Overall it is a good alternative to Depok's warnets. Oh ya, nanti aku posting tentang warnet-warnet Depok yang sudah lelah dengan sistem pasar persaingan sempurna. Mereka memilih model oligarki ala OPEC yang bikin tarif warnet jadi (naik) seragam Rp 4500 with (almost) no added value to the customers.